Teknik Pemeliharaan Induk Ikan Sidat (Anguilla bicolor) di Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi

RINGKASAN
ARIO HARTONO. K2B 005 089. Teknik Pemeliharaan Induk Ikan Sidat (Anguilla bicolor) di Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi (Pembimbing : Dr. Ir. Sri Hastuti, Msi )

Ikan sidat (Anguilla sp) merupakan jenis ikan budidaya yang belakangan ini banyak dibudidayakans perkembangan usaha pemeliharaan ikan sidat di Indonesia sendiri telah mulai sejak tahun 1970, Indonesia juga mulai mengekspor benih sidat (elver), namun dikhawatirkan mengancam kelestarian benih di alam. Salah satu dari teknologi dalam melestarikan ikan sidat di alam adalah dengan pemeliharaan induk ikan sidat.

Tujuan dari Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini adalah untuk mengetahui teknik pemeliharaan induk ikan sidat yang baik sebagai penunjang teknologi pembenihan ikan sidat yang masih berkembang.

Materi yang digunakan berupa induk ikan sidat (Anguilla bicolor) berumur lebih dari 3 tahun sebanyak 25 ekor dengan panjang berkisar 60-97 cm dan berat rata-rata 1880 gram, wadah pemeliharaan induk ini berupa bak beton yang berukuran 8 m2. Metode yang digunakan dalam Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini adalah metode observasi, yang meliputi pemberian pakan, menejemen kesehatan ikan, dan menejemen kualitas air. Data yang dikumpulkan meliputi pertumbuhan mutlak seluruh biomassa, pertumbuhan mutlak sampel ikan sidat (kecil, sedang, dan besar), kelulus hidupan, dan parameter kulitas air.

Hasil Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini menunjukan kelulus hidupan ikan sidat selama pemeliharaan sebesar 100%, dengan pertumbuhan mutlak seluruh biomasa sebesar 6%. Sedangkan untuk pertumbuhan mutlak induk sidat (Anguilla bicolor) yang kecil 4%, sedang 2%, dan yang besar 4%. Kualitas air selama pemeliharaan masih berada dalam kisaran yang layak untuk pemeliharaan ikan sidat.

Kata kunci : induk ikan sidat, menejemen pemberian pakan, menejemen kesehatan ikan, kualitas air, kelulus hidupan, pertumbuhan.

No comments:

Popular Posts